Senin, 05 Januari 2015

Kontrol Perlindungan Pekerja dari Bahaya di Tempat Kerja

Kontrol Perlindungan Pekerja dari Bahaya di Tempat Kerja

Dalam ergonomi sistem kerja harus disesuaikan dengan manusia atau pekerja (fit the job to the man / the worker). Termasuk jika dalam sistem kerja tersebut terdapat bahaya atau risiko (hazards) yang mengancam pekerja, maka sistem kerja tersebut harus didesain atau redesain agar “sesuai” dengan pekerja (tidak mungkin kan si pekerja harus dilatih atau “dievolusikan” supaya kebal terhadap hazards tersebut). Hal tersebut perlu dilakukan karena hazards tersebut dapat mengganggu keselamatan, kesehatan, produktivitas, dan kualitas kerja. Jadi perusahaan harus melindungi pekerja dari bahaya-bahaya atau risiko-risiko (hazards) di tempat kerja tersebut seperti mesin, bahan berbahaya, dan prosedur kerja yang berbahaya. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan control.
Perusahaan harus melakukan kontrol yakni kontrol rekayasa / keteknikan (engineering controls) dan kontrol metode kerja (work practice controls). Jika kedua control tersebut tidak dapat mengeliminasi bahaya atau risiko (hazards) maka gunakanlah alat pelindung diri (APD) atau personal protective equipment (PPE) yang tepat (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai APD klik disini). Jadi APD adalah kontrol tingkat terakhir (Remember, PPE is the last level of control!).

Engineering controls
Hazards dapat dieliminasi dengan engineering controls jika mesin atau lingkungan kerja dapat diubah (baik diubah dalam hal fisik atau non fisik, tapi umumnya berkaitan dengan fisik) untuk mencegah pekerja terkena efek atau bahaya dari hazards.


Contoh engineering controls:
  • Spesifikasi desain
  • Mengganti dengan bahan atau material yang tidak berbahaya / mempunyai tingkat bahaya lebih rendah
  • Mengganti proses
  • Mengurung proses
  • Mengisolasi proses
  • Ventilasi, dsb
Work practice controls
Hazards dapat dieliminasi dengan work practice controls jika pekerja dapat terhindar dari efek atau bahaya dari hazards dengan cara merubah cara atau prosedur kerja.


Contoh work practice controls:
  • Menggunakan metode kerja yang basah untuk menekan debu
  • Personal hygiene
  • Housekeeping dan perawatan / maintenance
  • Rotasi kerja, dsb 

"SALAM SAFETY" 

Referensi : Berbagai Sumber                                  Kembali Menu Utama -->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar