Bahaya di Tempat Kerja
Bahaya
berbeda dengan resiko. Bahaya (hazard) adalah sesuatu yang dapat
menyebabkan cedera pada manusia atau kerusakan pada alat atau
lingkungan. Sedang resiko (risk) didefinisikan sebagai peluang
terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya (hazard).
Terus
apa saja yang dapat menjadi sumber hazard?
Berikut adalah macam-macam kategori hazard (Wells, 1996; Plog, 2002; Donoghue, 2004):
Berikut adalah macam-macam kategori hazard (Wells, 1996; Plog, 2002; Donoghue, 2004):
- Physical hazards: suara bising, radiasi, getaran, temperatur
- Chemical hazards: zat beracun, debu, uap berbahaya
- Mechanical hazards: mesin, alat-alat bergerak
- Electrical hazards: arus listrik, percikan bunga api listrik
- Ergonomic hazards: ruangan sempit, mengangkat, mendorong, dsb (catatan: sebenarnya ergonomi tidak hanya melingkupi hal-hal ini karena ergonomi sebenarnya adalah prinsip atau azas K3 secara keseluruhan, namun karena istilah ergonomi mulai dikenal dari ranah postur kerja, beban kerja, MSD dan sejenisnya maka bisa dimaklumi jika hal-hal seperti ini lebih erat dengan istilah ergonomi)
- Behavioral hazards: tidak mematuhi peraturan, kurangnya ketrampilan kerja
- Environmental hazards: cuaca buruk, api, berkerja di tempat tak rata
- Biological hazards: virus, bakteri, jamur, parasit
- Psychosocial hazards: waktu kerja yang lama, tekanan atasan, trauma
Segala
macam potensi hazard tersebut harus diidentifikasi. Untuk memudahkan
pengidentifikasian, ada beberapa macam metode yang dapat digunakan
seperti What-If Analysis, Energy Barrier Analysis, dan lainnya. Setelah
hazard teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah menilai sejauh mana
pengaruhnya terhadap keselamatan karyawan dan keseluruhan operasi.
Penilaian ini umumnya menggunakan dua parameter: konsekuansi dari suatu
hazard dan kemungkinan frekuensi kejadian. Peringkat paling tinggi akan
ditempati oleh hazard yang mampu menimbulkan konsekuensi kerusakan besar
dikombinasikan dengan frekuensi kejadian yang sering atau berulang dan
hazard atau bahaya ini disebut sebagai critical hazard. Semua critical
hazard harus mendapat perhatian dan penanganan sesegera mungkin.
Bahaya-bahaya (hazards) di tempat kerja tersebut harus ditangani dengan prinsip ergonomi yakni menyesuaikan kerja dengan keterbatasan atau kapasitas manusia (fit the task to the worker). Misalnya kebisingan harus dikontrol karena manusia mempunyai batasan paparan, zat-zat kimia korosif harus dikontrol karena tubuh manusia tidak mampu kontak dengan zat tersebut, desain control dan display mesin harus disesuaikan dengan karakteristik kognitif manusia sehingga mengurangi eror, shift kerja disesuaikan dengan kapasitas beban kerja manusia dan masih banyak lagi.
Bahaya-bahaya (hazards) di tempat kerja tersebut harus ditangani dengan prinsip ergonomi yakni menyesuaikan kerja dengan keterbatasan atau kapasitas manusia (fit the task to the worker). Misalnya kebisingan harus dikontrol karena manusia mempunyai batasan paparan, zat-zat kimia korosif harus dikontrol karena tubuh manusia tidak mampu kontak dengan zat tersebut, desain control dan display mesin harus disesuaikan dengan karakteristik kognitif manusia sehingga mengurangi eror, shift kerja disesuaikan dengan kapasitas beban kerja manusia dan masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar